66 Persen Depresi Akibat Pandemi Covid-19 Ganggu Kualitas Tidur, Begini Cara Mengatasinya

Selasa, 16 November 2021 - 18:20 WIB
loading...
66 Persen Depresi Akibat...
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik tapi juga mental hingga mengganggu kualitas tidur. Foto/Ilustrasi/
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik tapi juga kesehatan mental. Berdasarkan riset Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) ditemukan 66 persen dari 1.305 responden mengalami depresi .

Selain itu, sebanyak 80 persen dari 182 hasil swaperiksa mengalami gejala stres paska trauma psikologis. Kondisi tersebut terjadi karena banyak masyarakat mengalami atau menyaksikan peristiwa tidak menyenangkan terkait Covid-19.

Depresi dapat berpengaruh buruk pada kesehatan karena dapat menurunkan kesehatan fisik. Salah satu gejala utamanya adalah gangguan tidur.

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Dr. (Cand) dr. Inggrid Tania, mengatakan gangguan tidur menyebabkan sesorang memiliki kualitas atau kuantitas tidur yang rendah. Padahal kualitas dan kuantitas tidur sangat memengaruhi imunitas dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.



"Selama pandemi ini sebanyak 22 persen orang menyatakan kualitas tidurnya memburuk akibat kejadian terkait Covid-19 yang menyebabkan kecemasan. Kualitas dan kuantitas tidur dapat memengaruhi sistem imun, mood, kebiasaan makan, kesehatan kulit, hingga working memory," kata dr. Inggrid, Selasa (16/11/2021).

Lebih lanjut, dr. Inggrid menambahkan bahwa dibandingkan dengan kuantitas tidur, kualitas tidur lebih penting. Sebab kualitas tidur lebih dominan dalam memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.

“Untuk mendapatkan kuantitas tidur yang baik, kebanyakan orang dewasa membutuhkan 7 hingga 9 jam tidur di malam hari. Sedangkan kualitas tidur mengacu pada seberapa baik kualitas tidur malam," lanjutnya.

Ciri-ciri seseorang yang memiliki kualitas tidur baik adalah tidak terbangun di tengah malam atau hanya terbangun satu kali, dan dapat tidur kembali dalam waktu 20 menit setelah terbangun. Namun, masyarakat dengan kualitas tidur buruk tidak perlu berkecil hati.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1896 seconds (0.1#10.140)